Wacana Perubahan Free Float MSCI Buat Saham Konglo Merosot, Ini Strategi Investasinya!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,28% ke 8.028 di sesi I (27 Oktober) usai muncul kabar MSCI akan mengubah cara menghitung free float khusus untuk saham Indonesia. Wacana ini masih tahap konsultasi dan hasil finalnya baru diumumkan Januari 2026, dengan implementasi dijadwalkan pada review indeks Mei 2026.
Saham-saham konglomerat seperti PT Barito Renewables Energy PT Tbk (BREN), Petrosea Tbk (PTRO), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan bahkan BBCA langsung tertekan menyusul potensi perubahan metodologi ini.
Rencana MSCI adalah menggunakan data kepemilikan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), termasuk laporan di bawah 5% kepemilikan, untuk menilai berapa banyak saham yang benar-benar bisa diperdagangkan bebas (free float).
Promo Terbaru di Bareksa
Akibatnya, saham dengan kepemilikan besar di tangan konglomerat atau korporasi bisa terlihat punya free float lebih kecil dari sebelumnya. Dampaknya bobot saham-saham tersebut dalam indeks MSCI berpotensi turun, yang bisa memicu foreign outflow dari investor global, terutama di sektor konglomerasi dan perbankan besar.
Strategi Investor: Jangan Panik, Manfaatkan Koreksi
Meski begitu, Tim Analis Bareksa menilai pergerakan harga akan berlangsung gradual, bukan crash mendadak.
Investor domestik justru bisa memanfaatkan koreksi ini untuk akumulasi saham fundamental kuat, terutama yang punya free float tinggi (>50%) dan porsi kepemilikan asing rendah.
Sektor berbasis permintaan domestik seperti consumer staples dan telekomunikasi dinilai paling defensif menghadapi wacana ini. Jadi, sambil menunggu hasil konsultasi MSCI, tetap tenang, pantau perkembangan, dan jangan ikut panik jualan.
Mengenal MSCI dan Indeksnya
Indeks MSCI adalah indeks yang diluncurkan oleh lembaga riset Morgan Stanley Capital International, untuk mencerminkan pergerakan harga saham di berbagai kategori pasar.
Contohnya, MSCI AC World Index melacak saham di negara maju dan berkembang, sementara MSCI Emerging Market Index fokus pada saham di negara-negara berkembang.
Untuk Indonesia, terdapat MSCI Indonesia Index yang mencakup saham-saham berkapitalisasi besar dan menengah di Bursa Efek Indonesia.
Apa Itu Free Float dan Kenapa Penting?
Free float adalah jumlah saham yang dimiliki oleh publik, tidak termasuk saham yang dipegang oleh pemegang saham pengendali, manajemen, atau pegawai.
Dengan kata lain, free float adalah saham yang benar-benar diperdagangkan di pasar oleh investor publik.
Saham dengan free float besar umumnya lebih likuid, lebih menarik bagi investor institusi, dan lebih stabil saat terjadi perubahan metodologi indeks seperti wacana MSCI ini.
sumber : bareksa.com
