Amazon berencana PHK 30.000 karyawan akibat efisiensi AI
Economix.id – Amazon berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang akan berdampak pada sekitar 30.000 karyawan mulai Rabu (29/10/2025).
Jumlah tersebut setara dengan hampir 10 persen dari total tenaga kerja perusahaan, menurut laporan Reuters, Selasa (28/10).
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya efisiensi akibat kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), yang kini semakin berperan dalam operasional perusahaan.
Kemajuan AI juga menimbulkan kekhawatiran akan nasib pekerja kerah putih, di tengah tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat.
CEO Amazon Andy Jassy sebelumnya telah menyinggung hal ini dalam sebuah postingan blog pada Juni lalu.
Ia menyebut bahwa peningkatan efisiensi melalui AI akan membuat perusahaan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia, sebagaimana dikutip CNN.
Ini bukan kali pertama Amazon melakukan PHK besar. Pada 2023, perusahaan memangkas sekitar 27.000 pekerja di berbagai divisi, termasuk sumber daya manusia, Amazon Stores, dan Amazon Web Services (AWS), dengan alasan memburuknya prospek ekonomi global.
PHK terbaru ini datang di tengah kondisi pasar kerja AS yang terus melemah, terutama bagi pekerja teknologi muda.
Banyak pihak khawatir bahwa AI generatif akan menggantikan peran manusia karena perusahaan semakin mengandalkan otomatisasi untuk menekan biaya.
Namun, sejumlah pakar AI menilai kekhawatiran tersebut belum sepenuhnya didukung oleh bukti penelitian yang kuat.
Hingga kini, Amazon tercatat memiliki lebih dari 350.000 karyawan korporat, berdasarkan survei tahun 2024 yang diajukan ke Komisi Kesempatan Kerja Setara AS (EEOC). (DK)
sumber : idnfinancials.com
